Hampir setiap hari media elektronik dan media cetak memberitakan tentang konflik yang terjadi di dunia internasional dan nasional. Tidak dapat dipungkuri konflik adalah sesuatu hal yang wajar dalam kehidupan sehari-hari. Ada pun pengertian konflik tersebut adalah bentuk interaktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi yang mengakibatkan salah satu pihak berusaha untuk mengalahkan atau menyingkirkan pihak yang lain. Akhir-akhir ini di negara kita begitu sering terjadi konflik seperti konflik antar masyarakat yang saling menyakiti, konflik antara masa dan pemerintahan, konflik dengan negara tetangga. Menurut saya konflik yang terjadi akhir-akhir ini hanya ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang memancing agar terjadi konflik untuk mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri atau kelompoknya. Dan sayang nya dewasa ini sebagian besar masyarakat Indonesia sangat labil dan sangat gampang di adu domba hanya karena permasalahan sepele.

Menurut saya konflik antar kelompok yang terjadi di Indonesia dapat di tanggulangi dengan menyadarkan setiap masyarakat agar :
• Menganalisa terlbih dahulu penyebab konflik tersebut.
• Lebih mendahulukan logika dari pada perasaan/emosi
• Melakukan tindakan yang bisa meminimalisir terjadi nya konflik berkepanjangan
• Tidak gampang menyerah dan pasrah dengan keadaan
• Selalu berfikir positif
• Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan

Menurut pandangan sosial (tidak termasuk konflik individual), konflik terdiri dari 3 macam yaitu :

Pandangan tradisional
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik ini merupakan suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan dan kurang keterbukaan di antara orang – orang atau organisasi.

Pandangan hubungan manusia
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di dalam kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat. Oleh karena itu, konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja organisasi. Dengan kata lain, konflik harus dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan inovasi atau perubahan di dalam tubuh kelompok atau organisasi.

Pandangan interaksionis
Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai, dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, menurut pandangan ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat, kritis – diri, dan kreatif.

Ada beberapa jenis konflik yaitu :

•Konflik individu.
Konflik individu bermaksud konflik yang terjadi pada diri sendiri. contoh nya ragu-ragu, bimbang, penyesalan, dll. Ini adalah konflik yang paling sering terjadi karena begitu banyak nya keputusan yang meragukan yang harus di putuskan.

•Konflik individu dengan individu.
Konflik ini adalah konflik yang tercipta karena perbedaan pendapat yang terjadi antara 2 orang. setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal ini yang dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial. Contoh nya perasaan saling tidak suka antar satu sama lain karena perbedaan pendapat.

•Konflik individu dengan kelompok/organisasi dan sebalik nya.
Contoh nya di kucilkan dalam masyarakat.

•Konflik kelompok dengan organisasi (terorganisir).
Contoh nya perselisihan antar masa dengan kepolisian.

•Konflik organisasi dengan organisasi.
Contoh nya keributan antar desa atau ormas.

•Konflik negara dengan negara lain nya.
Contoh nya sengketa antara Malaysia dan Indonesia, pertikai an antara Israel dan Palestina.

Untuk menyikapi akan arti konflik sebaik nya kita mengambil dalam sisi positif atau pandangan hubungan manusia yang menyatakan konflik adalah hal yang wajar dan dapat menjadi motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam pandangan ini konflik yang bersifat kecil yang tidak berefek kerugian yang nyata, seperti perdebatan atau perselisihan dalam skala kecil. Tidak ada konflik yang tidak ada penyelesaian nya. Semoga negara kita terhindar dari konflik-konflik besar yang mengakibatkan kerugian materi dan korban jiwa. amiin....

Category: | 0 Comments

Akhir-akhir ini banyak terjadi penyelewengan dalam berorganisasi, contoh umum nya saja KKN. Padahal begitu banyak karakteristik berbudaya dalam berorganisasi yang harus diperhatikan untuk menanggulangi terjadi nya penyelewengan tersebut.
Sebelum membahas karakteristik dalam berorgansasi kita harus mengerti akan pengertian budaya berorganisasi itu sendiri.

dalam wikipedia pengertian budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi yang berisi tata cara dalam melakukan segala aktifitas dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia yang terstruktut untuk mencapai tujuan bersama, adapun contoh nya seperti organisasi politik, organisasi sosial, dll.
jadi dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang seharus nya dianut oleh para anggota agar tujuan masing-masing anggota dapat tercapai sebagaimana mesti nya serta tidak tercipta penyelewengan yang tidak diinginkan.

Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di sebuah organisasi saat ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu. Jadi kebiasaan=kebiasaan positif itu lah yang harus dilestarikan


Adapun Karakteristik budaya organisasi adalah sikap-sikap atau hal-hal yang harus ditanamkan setiap anggota dalam tiap organisasi. Karakteristik itu adalah :

•Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap
inovatif dan berani mengambil risiko.

•Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, d perhatian pada hal-hal detail.

•Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.

•Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi.

•Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada indvidu-individu.

•Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.

•Tanggung jawab. Sejauh mana segala keputusan atau tindakan yang dilakukan dapat diprtanggungjawab kan.

Adapun Fungsi-fungsi budaya dalam berorganisasi :
1. Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya.
2. Identitas
Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi.
3. Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu.
4. Stabilitas
Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.

Seharusnya tiap-tiap karakteristik ini tertanam dalam pribadi masing-masing anggota organisasi agar semua tujuan masing-masing anggota dapat tercapai. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

Category: | 1 Comment